Langsung ke konten utama

MAKALAH KURIKULUM



BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang Masalah
Salah satu aspek yang berpengaruh terhadap keberhasilan pendidikan adalah aspek kurikulum.Kurikulum merupakan salah satu komponen yang memiliki peran strategis dalam system pendidikan.Kurikulum merupakan suatu system dalam program pembelajaran untuk mencapai tujuan institusional pada lembaga pendidikan, sehingga kurikulum memegang peranan penting dalam mewujudkan sekolah yang bermutu dan berkualitas.
Adanya beberapa program pembaruan dalam bidang pendidikan nasional merupakan salah satu upaya untuk menyiapkan masyarakat dan bangsa Indonesia yang mampu mengembangkan kehidupan demokratis yang mantap dalam memasuki dalam era globalisasi dan informasi sekarang ini.

B.     Rumusan Masalah
1.      Apa Pengertian Kurikulun dan Dasar-Dasar Kurikulum itu sendiri ?
2.      Sebutkan komponen dan Fungsi dari Kurikulum ?
3.      Bagaimana Perkembangan dari Kurikulum sekarang ini ?
4.      Bagaimana Perkembangan Kurikulum di Indonesia ?

C.    Manfaat  Penulisan
1.      Untuk mengetahui Pengertian Kurikulun dan Dasar-Dasar Kurikulum.
2.      Untuk dapat mengetahui Komponen, dan fungsi dari Kurikulum.
3.      Untuk mengetahui bagaimana pengembangan kurikulum di Indonesia.







BAB II
PEMBAHASAN

A.    Pengertian Kurikulum
Secara etimologis, kurikulum berasal dari kata dalam bahasa latin “curi” yang artinya pelari, dan “curere” yang artinya “ tempat berlari”. Pengertian awal kurikulum adalah suatu jarak yang harus ditempuh oleh pelari mulai dari garis start sampai dengan finish. Dengan demikian, istilah kurikulum pada awalnya berasal dari dunia olahraga pada zaman romawi kuno di Yunani, dan kemudian diadopsi  ke dalam dunia pendidikan. Pengertian tersebut kemudian digunakan dalam pendidikan, dengan pengertian sebagai rencana dan pengaturan tentang sejumlah mata pelajaran yang harus dipelajari peserta didik dalam menempuh pendidikan dilembaga pendidikan.[1]
Dalam buku teks pertama In The Curriculum, John Franklin Bobbitt (1918) menyatakan bahwa,
Curriculum, as an idea, has its roots in the latin word for race-course, explaning the curriculum as the of course of deeds and experiences trought which children become the adults they shuold be, for succes in adults society (www.wikipedia.com)
Secara bebas, kutipan tersebut dapat diterjemahkan sebagai berikut.
“kurikulum, sebagai satu gagasan, telah memiliki akar kata bahasa latin “race course”, menjelaskan kurikulum sebagai “mata pelajaran perbuatan” dan pegalaman yang dialami anak-anak sampai menuju dewasa, agar kelak sukses dalam masyarakat orang dewasa”. [2]
Dalam pasal 1 butir 19 UU Nomor 20 Tahun 2003 tentang sistem pendidikan Nasional, kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi dan bahan pembelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelengaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu.
Kemudian kurikulum mempunyai dua makna. Pertama , sebagai sejumlah mata pelajaran yang harus dipelajari oleh siswa. Kedua, suatu program pembelajaran  khusus.

B.     Dasar-Dasar Pengembangan Kurikulum
a.         Komponen-Komponen Pengembangan Kurikulum
1.        Tujuan Kurikulum
Tujuan kurikulum tiap satuan pendidikan harus mengacu kearah pencapaian tujuan pendidikan nasional  sebagaiamana telah ditetapkan dalam Undang-Undang No 2 Tahun 1989 tentang sistem pendidikan Nasional. Dalam skala yang lebih luas, kurikulum merupakan suatu alat pendidik dalam rangka pengembangan sumber daya manusia yang berkualitas.[3]
2.      Materi Kurikulum
Materi kurikulum hakikatnya adalah isi kurikulum. Isi kurikulum dikembangkan dan disusun berdasarkan prinsip-prinsip sebagai berikut :
a)    Materi kurikulum berupa bahan pembelajran yang terdiri dari bahan kajian atau topik-topik pembelajaran yang dapat dikaji oleh siswa dalam proses belajar dan pembelajaran.
b)   Materi kurikulum mengacu pada pencapaian tujuan masing-masing satuan pendidikan perbedaan dalam ruang lingkup dan urutan bahan pelajaran disebabkan oleh perbedaan tujuan satuan pendidikan tersebut.
c)    Materi kurikulum diarahkan untuk mencapai tujuan pendidikan nasional. Dalam hal ini, tujuan pendidikan nasional merupakan target yang hendak dicapai melalui penyampaian materi kurikulum.


3.         Metode
Metode adalah cara yang digunakan untuk menyampaikan materi pelajaran daam upaya mencapai tujuan kurikulum. Metode atau strategi pembelajaran menempati fungsi yang penting dalam kurikulum, karena memuat tugas-tugas yang perlu dikerjakan oleh siswa dan guru. Ada tiga alternatif pendekatan yang dapat digunakan, yakni :
a)    Pendekatan yang berpusat pada mata pelajaran dimana materi pembelajaran terutama bersumber dari mata ajaran. Penyampaiannya dilakukan melalui komunikasi antara guru dan siswa. Guru sebagai penyampai pesan atau komunikator. Siswa sebagai penerima pesan.bahan pelajaran adalah pesan itu sendiri. Dalam rangkaian komunikasi tersebut dapat digunakan sebagai metode mengajar.
b)   Pendekatan yang berpusat pada siswa. Pembelajaran dilaksanakan berdasarkan kebutuhan, minat dan kemampuan siswa. Dalam pendekatan ini lebih banyak digunakan meode dalam rangka individualisasi pembelajaran. Seperti belajar mandiri, belajar modular, paket belajar dan sebagainya.
c)    Pendekatan yang beroreintasi pada kehidupan masyarakat. Pendekatan ini bertujuan mengintegrasikan sekolah dan masyarakat dan untuk memperbaiki kehidupan masyarakat. Prosedur yang ditempuh ialah dengan mengundang masyarakat kesekolah atau siswa berkunjung kemasyarakat. Metode yang digunakan terdiri dari: karyawisata, narasumber, kerja pengalaman, surpei, proyek pengabdian/pelayanan masyarakat, berkemah dan unit.
4.        Organisasi Kurikulum
Organisasi kurikulum terdiri dari beberapa bentuk, yang masing-masing memiliki ciri-cirinya sendiri :


a)    Mata pelajaran terpisah
Kurikulum terdiri dari sejumlah mata ajaran yang terpisah-pisah dan setiap mata ajaran disampaikan sendiri-sendiri tanpa ada hubungannya dengan mata ajaran lainnya.
b)      Mata ajaran-mata ajaran berkorelasi
Kolerasi diadakan sebagai upaya untuk mengurangi kelemahan-kelemahan sebagai akibat pemisahan mata ajaran. Prosedur yang ditempuh ialah menyampaikan pokok-pokok yang saling berkolerasi guna memudahkan siswa memahami pelajaran tersebut.
c)      Bidang studi
Beberapa mata ajaran yang sejenis dan memiliki ciri-ciri yang sama dikolerasikan/difungsikan dalam satu bidang pengajaran.
d)     Program yang berpusat pada anak
Program ini adalah orientasi baru di mana kurikulum dititik beratkan pada kegiatan-kegiatan peserta didik, bukan pada mata ajaran
e)      Core program
Core artinya inti atau pusat. Core program adalah suatu program inti berupa suatu nit atau masalah.
f)       Electric program
Electic rogram adalah suatu program yang mencari keseimbangan asi kurikulum yang berpusat pada mata ajaran dan berpusat pada peserta didik. Caranya ialah memlih unsur-unsur yang dianggap baik yang terdapat pada kedua jenis organisasi, kemudian unsur-unsur yang diintegrasikan menjadi suatu program.
5.         Evaluasi
Evaluasi merupakan suatu komponen kurikulum, karena kurkulum adalah pedoman penyelenggaraan kegiatan belajar mengajar. Dengan evaluasi dapat diperoleh informasi yang akurat tentang penyelenggaraan pembelajaran dan keberhasilan belajar siswa. Aspek-aspek yang perlu dinilai bertitik tolak dari aspek-aspek tujua yang hendak dicapai, baik tujuan kurikulm, tujuan pembelajaran dan tujuan belajar siswa. Setiapa aspek yang dinilai bepangkal pada kemamampuan-kemampuan apa yang hendak dikembangkan, sedangkan tiap kemampuan itu mengandung unsur-unsur pengetahuan, keteampilan dan sikap serta nilai.

b.      Prinsip-Perinsip Pengembangan Kurikulum
Pengembangan kurikulum berdasarkan prinsip-prinsip sebagai berikut:
1.         Prinsip Berorientasikan pada Tujuan
Pengembangan kurikulum diarahkan untuk menvapai tujuan tertentu, yang bertitik tolak dari tujuan pendidikan nasional. Tujuan kurikulum merupakan penjabaran dan upaya untuk mencapai tujuan satuan dan jejnjang pendidikan tertentu.
2.         Prinsip Relavansi (kesesuaian)
Pengembangan kurikulum yang meliputi tujuan , isi dan sistem penyampaiannya harus relevan(sesuai) dengan kebutuhan dan keadaan masyarakat, tingkat pekembangan dan kebutuhan siswa, serta serasi dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.
3.         Prinsip Efesiensi dan Efektivitas
Pengembangan kurikulum harus mempertimbangkan segi efisien dalam pendaya gunaan dana, waktu, tenaga dan sumber-sumber yang tersedia agar dapat mencapai hasil yang optimal.
4.         Prinsip Fleksibilitas
Kurikulum yang luwes mudah disesuaiakan, diubah, dilengkapi atau dikurangi berdasarkan tuntutan keadaan ekosistem dan kemamapuan setempat, jadi tidak statis atau kaku.
5.         Prinsip Berkesinambungan
Kurikulum disusun secara berkesinambungan, artinya bagian-bagian, aspek-aspek, materi, dan bahan kajian disusun secara berurutan, tidak terlepas-lepas, melainkan satu sama lain memiliki hubungan fungsional yang bermakna, sesuai dengan jenjang pendidikan, struktur dalam satuan pendidikan, tingkat perkembangan siswa.
6.         Prinsip Keseimbangan
Penyusunan kurikulum supaya memperhatikan keseimbangan secara proporsional dan fungsional antara berbagai program dan sub program, antara semua mata ajaran, dan antara aspek-aspek prilaku yang ingin dikembangkan.
7.         Prinsip Keterpaduan
Kurikulum dirancang dan dilaksanakan berdasarkan prinsip keterpaduan. Perencanaan terpadu bertitik tolak dari masalah atau topik dan konsistensi antara unsur-unsurnya.
8.         Prinsip Mutu
Pengembangan kurikulum berorientasi pada pendidikan mutu dan mutu pendidikan.
c.   Struktur Kurikulum
Sejumlah fakultas di Unesa menyelenggarakan dua program, yaitu Program Kependidikan dan Program Nonkependidikan. Masing-masing program memiliki beberapa Program Studi. Program Studi adalah kesatuan rencana belajar sebagai pedoman penyelenggaraan pendidikan akademik dan atau profesional yang diselenggarakan atas dasar suatu kurikulum serta ditujukan agar mahasiswa dapat menguasai pengetahuan, ketrampilan, dan sikap sesuai dengan sasaran kurikulum.
Struktur kurikulum program studi kependidikan dan nonkependidikan terdiri atas (1) kompetensi utama, (2) kompetensi pendukung, dan (3) kompetensi lain. Penjabaran ketiga kompetensi tersebut dapat dilihat pada struktur kurikulum jurusan/program studi.
Kurikulum memuat (1) visi, misi, sasaran, dan tujuan, (2) struktur dan isi kurikulum (keluasan, kedalaman, koherensi, penataan/organisasi) yang relevan dengan tuntutan dan kebutuhan stakeholders, (3) kompetensi dan etika lulusan yang diharapkan, (4) derajat integrasi pembelajaran (intra, dan disiplin ilmu), (5) kurikulum lokal yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat terdekat dan kepentingan integral lembaga, (6) mata kuliah pilihan yang merujuk pada harapan/kebutuhan mahasiswa secara individual maupun kelompok, dan (7) peluang bagi mahasiswa untuk mengembangkan diri, seperti melanjutkan studi, mengembangkan pribadi, memperoleh pengetahuan dan pemahaman materi khusus sesuai dengan bidang studi, mengembangkan keterampilan yang dapat dialihkan (transferable skill) dan diorientasikan ke arah karir, atau pemerolehan pekerjaan.

d. Standar Akademik Kurikulum Program Studi
a)    Kurikulum harus memuat matakuliah ciri khas fakultas, yang  mencerminkan ilmu dasar;
b)   Kurikulum harus memuat berbagai matakuliah dasar yang merupakan pendukung kompetensi program studi sehingga membekali lulusan dengan kemampuan untuk mengikuti pendidikan seumur hidup dan mengembangkan kemampuan diri dan dapat menerapkan keahliannya;
c)    Kurikulum harus disusun secara berkesinambungan dan berimbang antara matakuliah dasar dan matakuliah keahlian;
d)   Kurikulum harus dirancang secara efektif untuk memenuhi minat dan melancarkan studi mahasiswa
e)     Kurikulum harus bersifat komprehensif dan fleksibel dalam mengadaptasi perkembangan ilmu pengetahuan teknologi dan seni (ipteks);[4]

C.    Fungsi dari Kurikulum
Kurikulum mempunyai fungsi yang penting dalam pendidikan yang ada di Indonesia.Berikut ini merupakan fungsi-fungsi dari kurikulum :[5]
a)        Perencanaan Kurikulum
Pemeritah pusat perlu merumuskan dan menetapkan standar bersifat nasional (standar kompetesi dan standar dasar) yang berfungsi sebagai acuan untuk pengembangan kurikulum pada tingkat suatu pendidikan/sekolah. Berkaitan dengan hal tersebut pihak daerah maupun sekolah bertugas mengembangkan kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan sesuai kondisi,kebutuhan dan kemampuan daerah maupun pihak  sekolah yang bersangkutan.Oleh, karena itu perencanaan desain maupun kurikulum baik silabus maupun rencana pelaksanaan pembelajaran perlu di kembangkan secara spesifik,efektif,relevan dan komprehensif.
b)        Implementasi Kurikulum
Implementasi kurikulum merupakan bentuk aktualisasi dari kurikulum yang telah di rencanakan.bentuk implementasi kurikulum adalah kegiatan pembelajaran yang di lakukan guru bersama siswa untuk mencapai kurikulum yang telah di tetapkan.Muara keberhasilan kurikulum secara actual akan ditentukanoleh implementasi kurikulum dilapangan.Sering terjadi implementasi atau pelaksanaan kurikulum (pembelajaran) tidak sesuian dengan perencanaan kurikulum.
Hal ini sejalan dengan pilar-pilar pendidikan yang di kemukakan UNESCO seperti belajar mengetahu (learning to know), belajar melakukan (learning to do), belajar menjadi diri sendiri (learning to be), dan belajar hidup dalam kebersamaan (learning to live together).Oleh karena itu, implementasi kurikulum harus di kelola secara professional, efektif, dan efesien yang mengacu pada empat pilar tersebut dan konsisten dengan perencanaan kurikulum yang di kembangkan ,sehingga ranah kognitif ,efektif dan psikomotor yang tertuang dalam indicator (tujuan) dapat terwujud melalui pelaksanaan kurikulum tersebut.
c)        Pelaksanaan Evaluasi Kurikulum
Kegiatan evaluasi harus di lakukan secara sistematik , sistematis , dan komphersif yang mengacu pada visi,misi dan tujuan kurikulum.Pengendalian mutu ( quality control ) hasil pelaksanaan kurikulum dapat di tentukan oleh kegiatan evaluasi kurikulum maupum pembelajaran.Kegiatan merumuskan kisi-kisi, instrumen, dan melaksanakan evaluasi dan pembelajaran harus di kelola secara professional.Salah satu pengaruh dari otonomi sekolah yang terkait dengan evaluasi pembelajaran di antaranya guru perlu merumuskan kisi-kisi, membuat instrument , dan melaksanakan evaluasi kurikulum serta pembelajaran.Oleh karena itu, setiap guru harus memilki kemampuan dalam melakukan evaluasi kurikulum dan pembelajaran secara tepat dan benar. Perumusan Penetapan Kriteria dan Pelaksanaan Kenaikan Kelas Atau Kelulusan.
Kriteria kenaikan kelas harus di pahami betul oleh kepala sekolah maupun guru sehingga tidak terjadi kesalahan dalam mengambil suatu keputusan yang keliru.Kegiatan ini merupakan lanjutan dari kegiatan evaluasi kurikulum dan pembelajaran yang perlu dilakukan secara objektif , intregitas dan komphersif.Pemberlakuan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan menuntut perolehan hasil belajar secara tuntas (mastery learning).Oleh karena itu, penetapan criteria kelulusan (passing grade) perlu dilakukan secara tepat sesuai dengan ketetapan yang berlaku.
d)       Pengembangan Bahan Ajar, Media Pembelajaran, dan Sumber Belajar
Bahan ajar yang di pelajari siswa sebaiknya tidak hanya berdasarkan pada buku teks pelajaran, melainkan perlu menggunakan dan mengembangkan berbagai bahan ajar melalui media dan sumber belajar yang sesuai dengan topic pembahasan.Demikian pula, keterlibatan masyarakat sekelilingnya harus mulai di kembangkan secara strategis supaya menghasilkan kemampuan siswa yang terintegrasi dengan lingkungan.
e)        Pengembangan Ekstrakulikuler dan Kokurikuler
Keberhasilan suatu kurikulum akan optimal apabila didukung oleh kegiatan ekstrakulikuler dan kokurikuler yang di kelola secara efektif dan professional .Kegiatan ini sering terabaikan karena pihak sekolah merasa bahwa kegiatan ini dapat mengoptimalkan kemampuan siswa dan dapat mengembangkan kemampuan siswa sesuai dengan bakat dan minat yang dimilikinya.Oleh karena itu, kegiatan ini perlu di kelola secara komprehensif dan terpadu dengan kegiatan intrakurikuler

D.    Perkembangan Kurikulum
Perkembangan kurilkulum di indonesia meliputi, di antaranya :[6]

1.    Rencana pelajaran 1947
a)    Menteri pendidikan ,pengajaran, dan kebudayaan, Mr. Suwandi, membentuk panitia penyelidik pengajaran yang antara lain melahirkan pelajaran 1947
b)   Rencana pelajaran 1947 merupakan kurikulum pertama di Indonesia
c)    Rencana pelajaran yang di susun harus memperhatiaka (1) mengurangi pendidika pikiran,(2) menghuungkan isi pelajaran dengan kehidupan sehari-hari,(3) memberikan perhatian kepada kesenian, (4) meningkatkan pendidikan watak,(5) meningkatkan pendidikan jasmani,(6)meningkatkan kesadaran bernegara dan bermasyarakat.
d)   Istilah kurikulum belum digunakan. Istilah yang di gunakan adalah rencana pelajaran.
e)    Unsur pokok kurikulum adalah (1) daftar jam pelajaran atau struktur program, (2) garis-garis besar program pengajaran.
f)    Struktur program di bagi menjadi (1) Struktur program yang menggunakan bahasa pengantar bahasa daerah, (2) struktur program yang menggunakan bahasa pengantar bahasa Indonesia.
g)   Kurikulum tersebut termasuk kurikulum dengan mata pengajaran terpisah-pisah.
2.             Rencana pelajaran 1950
a)    Rencana pembelajaran kurikulum ini lahir karena tuntutan kelahiran UU No 4 Tahun 1950 tentang Dasar-dasar pendidikan dan pengajaran di sekolah
b)   Kurikulum ini masih relatif sama dengan Rencana Pelajaran 1947
c)    Istilah kurikulum masih belum digunakan. Istilah yang dipakai adalah rencana pelajaran.
d)   Kurikulum ini merupakan kurikulum masih dengan mata pelajaran terpisah-pisah.
3.             Rencana pelajaran 1958
a)    Kurikulum ini merupakan penyempurnaan dari rencana pelajaran 1950.
b)   Kurikulum ini digunakan sampai dengan tahun 1964.
4.             Rencana pelajaran 1964
a)    Kurikulum ini meupakan penyempurnaan dari rencana pelajaran 1958.
b)   Kurikulum ini i guanakan sampai dengan tahun 1968
c)    Terdapat pembagian kelompok cipta,rasa, dan krida.
5.             Kurikulum 1968
Kurikulum ini merupakan kurikulum terpadu utam di Indonsia
a)    Beberapa mata pelajaran ilmu hayat,ilmu alam,dan sebagainya mengalami fusi menjadi ilmu pengetahuan alam (IPA) atau yang sekarang sering di sebut sains.
b)   Struktur program di bagi menjadi (1) pembinaan jiwa pancasiala (2) pengetahuan dasar ddan (3) kecakapan khusus
c)    Struktur program untuk sekolah dasar program pembinaan ,jiwa pancasila meliputi mata pelajaran (1) pendidikan Agama (2) Pendidikan Kewarganegaraan (3) Pendidikan Bahasa Indonesia (4) Bahasa Daerah (5) Pendidikan Olahraga
d)   Untuk program pengetahuan dasar meliputi mata pelajaran (1) Berhitung, (2) Ipa,(3) Pendidikan Kesenian (4) Pendidikan Kesejahteraan.
e)    Untuk program kecakapan khusus meliputi mata pelajaran khusus.
f)    Untuk pertama kalinya istilah kurikulum di pakai di Indonesia
6.             Kurikulum 1975
a)    Kurikulum ini lahir sebagai ketetapan MPR No.IV/MPR/1973 tentang GBHN 1973, dengan tujuan pendidikan membentuk manusia Indonesia untuk pembagunan nasionla di berbagai bidang.
b)   Struktur program untuk sd meliputi bidang studi (1) Agama (2)Pendidikan Moral Pancasila (3) Bahasa Indonesia (4) Ilmu Pengetahuan Sosial (5) Matematika (6) Ilmu Pengetahuan Alam (7) Olahraga dan Kesehatan (8) Kesenian (9) Keterampilan Khusus.
c)    Untuk SMP di tambah dengan bidang studi Bahasa Daerah, Bahasa Inggris, dan Pendidikan Keterampilan, baik yang pilihan terikat atau pilihan bebas.
d)   Untuk SMA sudah barang tentu ada bidang studi berdasarkan jurusan baik IPA dan IPS.
e)    Untuk SMK dengan kurikulum 1976
f)    GBPP (Garis garis besar program pengajaran)untuk kurikulum 1975 di kenal dengan format yang sangat rinci.
7.             Kurikulum 1984
a)    kurikulum ini merupakan penyempurnaan dari kurikulum 1975.Oleh karena itu kurikulum 1984 di kenal juga sebagai kurikulum 1975 yang di sempurnakan.
b)   Kurikulum 1984 berlaku berdasarkan keputusan menteri pendidikan dan kebudayaan NO. 0461/U1983 tanggal 22 Oktober 1983 tentang perbaikan kurikulum.
c)    Pendidikan dasar dan menengah di lingkungan departemen pendidikan dan kebudayaan.
d)   Ada 4 aspek yang di sempurnakan dalam kurikulum 1984, yakni (1) pelaksanaan PSPB (2) penyesuaiain tujuan dan struktur program kurkulum (3) pemilihan kemampuan dasar serta keterpaduan dan keserasian antara rana kognitif, efektif dan dikomotorik, (4) pelaksanaan pelajaran berdasarkan perundatan belajar yang di sesuaikan dengan kecepatan belajar masing-masing peserta didik.
8.             Kurikulum 1994
a)    Kurikulum 1994 merupakan pelaksanaan amanah UU NO 2 tahun 1989 tentang sistem pendidikan nasional
b)   Kurikulum 1994 di laksanakan berdasarkan menteri pendidikan dan kebudayaan No 060/U/1993 tanggal 25 Februari 1993.
c)    Kurikulum 1994 berisikan 3 lampiran : (1).landasan,program,dan pengembangan kurikulum, (2) GBPP dan (3) pedoan pelaksaan kurikulum.
9.             Krikulum berbasis kompetensi (KBK)
a)    Kurikulum ini belum di tetapkan di seluruh sekolah di Indonesia.
b)   Pusat kurikulum,balit bank diknas bersama dengan direktorat teknis telah melakukan uji coba dalam rangka proses pengembangan kurikulum berbasisi kompetensi ini
c)    Berdasarkan pp no 19 tahun 2005, Badan Standard Nasional Pendidikan (BSNP) mempunyai kewenangan untuk mengembangkan standard nasional pendidikan,standard kurikulum yang di gunakn di sekolah-sekolah.
10.         Kurikulum tingakat satuan pendidikan (KTSP)
a)    KBK sering di sebutsebagai jiwa KTSP, karena KTSP sesungguhnya merupakn proses pengembangan KTSP telah mengambil kaidah-kaidah yang terdapat dalam KBK
b)   Standard isi dan proses yang di gunakan sebagai acuan dalam penyususnan kurikulum ini di kembangkan oleh BSNP (Badan Standard Nasional Pendidikan) KTSP di susun oleh satuan pendidikan sekolah/madrasah bersama dengan semua pemangku kepentingan disekolah dengan mengacu kepada standard isi dan proses dalam pp NO.19 tahun 2005 tentang standart Nasional Pendidikan.

E.     Perkembangan Kurikulum Matematika di Indonesia
Kurikulum di Indonesia sudah beberapa kali mengalami perubahan. Di bawah ini akan diuraikan beberapa kurikulum yang pernah ada di Indonesia.
1.        Kurikulum tahun 1968
Secara umum ketentuan-ketentuan dalam kurikulum 1968 adalah
a)      Bersifat correlated subject curriculum. 
b)      Jumlah mata pelajaran untuk SD 10 bidang studi, SMP 18 bidang studi SMA jurusan A 18 bidang studi, SMA jurusan B 20 bidang studi, SMA jurusan C 19 bidang studi.
c)      Jurusan SMA dilakukan di kelas II.
Sedangkan perkembangan pendidikan matematika itu sendiri pada kurikulum tahun 1968 mempunyai ciri-ciri sebagaimana dikemukan oleh Ruseffendi
:
1)   Dalam pengajaran Geometri, penekanan lebih pada keterampilan berhitung. Misalnya menghitung luas bangun geometri datar atau volume bangun geometri ruang bukan pada penngertian bagaimana rumus-rumus untuk perhitungan itu di peroleh. 
2)   Lebih mengutamakan hafalan yang sifatnya mekanis daripada pengertian.
3)    Program berhitung kurang memperhatikan aspek kontinuitas dengan materi pada jenjang berikutnya, serta kurang terkait dengan dunia.
4)   Penyajian materi kurang memberikan peluang untuk tumbuhnya motivasi serta rasa ingin tahu anak
5)   Dari ciri-ciri yang dikemukakan oleh Ruseffendi, kurikulum matematika tahun 1968 lebih menekankan pada perhitungan dan hasil dari perhitungan, tidak pada pemahaman konsep dari suatu materi sehingga hanya menggunakan sistem hafalan. Hal inilah yang dapat dijadikan alasan kurang efektifnya penerapan kurikulum tahun 1968 ini sehingga dilakukan perubahan kurikulum yang selanjutnya.

2.    Kurikulum tahun 1975
Kurikulum tahun 1975 merupakan perubahan dari kurikulum 1968. Secara umum ketentuan-ketentuan kurikulum tahun 1975 antara lain: 
a)    Bersifat integrated curriculum organization
b)   SD mempunyai satu struktur program terdiri atas 9 bidang studi.
c)    Pelajaran ilmu alam dan ilmu hayat menjadi pelajaran ilmu pengetahuan alam.
d)   Pelajaran ilmu aljabar dan ilmu ukur menjadi pelajaran matematika.
e)    Jumlah mata pelajaran SMP dan SMA menjadi 11 bidang studi.
f)    Penjurusan SMA dibagi tiga: IPA, IPS dan BAHASA dimulai pada permulaan semester II.
g)   Terdapat topik-topik baru yang diperkenalkan yaitu himpunan, geometri, bidang dan ruang, statistika dan probalitas, relasi, sistem numerasi kuno,dan penulisan lambang bilangan non desimal. Selain itu diperkenalkannya pula konsep-konsep baru seperti penggunaan himpunan, pendekatan pengajaran matematika secara spiral , dan pengajaran geometri dimulai dengan lengkungan.
h)   Terjadi pergeseran dari pengajaran yang lebih menekankan pada hafalan kepengajaran yang bersifat rutin.

3.    Kurikulum tahun 1984
Pada tahun 1984 pemerintah merubah kurikulum tahun 1975 menjadi kurikulum baru, yaitu kurikulum tahun 1984. Menurut Subando, alasan dalam menerapkan kurikulum baru tersebut antara lain, adanya sarat materi, perbedaan kemajuan pendidikan antar daerah dari segi teknologi, adanya perbedaan kesenjangan antara program kurikulum di satu pihak dan pelaksana sekolah serta kebutuhan lapangan dipihak lain, belum sesuainya materi kurikulum dengan taraf kemampuan anak didik. Secara umum dasar perubahan kurikulum tahun 1975 ke kurikulum tahun 1984 menurut Henny diantaranya sebagai berikut: 
a)      beberapa unsur dalam GBHN yang belum tertampung ke dalam kurikulum pendidikan dasar dan menengah.
b)      Terdapat ketidak selarasan antara materi kurikulum berbagai bidang studi dengan kemampuan anak didik.
c)      Terdapat kesenjangan antara program kurikulum dan pelaksananya di sekolah.
d)     Terlalu padatnya isi kurikulum yang harus diajarkan hampir di setiap jenjang.
e)      Pelaksanaan pendidikan sejarah perjuangan bangsa sebagai bidang pendidikan yang berdiri sendiri mulai dari tingkat kanak-kanak sampai sekolah menengah tingkat atas termasuk pendidikan luar sekolah.
f)        Pengadaan program studi baru (seperti di SMA) untuk memenuhi kebutuhan perkembangan lapangan kerja.
g)      Berorientasi pada tujuan instruksional.
h)       Pendekatan pengajarannya berpusat pada anak didik melalui Cara Belajar Siswa Aktif (CBSA).
i)        Materi pelajaran dikemas dengan menggunakan pendekatan spiral.
Menanamkan pengertian terlebih dahulu sebelum diberikan latihan.
Materi disajikan berdasarkan tingkat kesiapan atau kematangan siswa.
fMenggunakan pendekatan keterampilan proses. 

4.        Kurikulum Tahun 1994
Kurikulum tahun ini 1994 memiliki beberapa kemudahan antara lain yaitu: 
a)    Kurikulum ini sangat memudahkan guru dalam membuat bahan pembelajaran maupun melaksanakannya di kelas karena materi sudah disiapkan dalam dokumen kurikulum.
b)   Bahan pembelajaran mudah diubah karena masing-masing mata pelajaran berdiri sendiri.
c)    Penilaian hasil belajar siswa sangat mudah dilakukan guru karena berbasis materi pengetahuan.
Walaupun ada banyak kemudahan atau kelebihan kurikulum ini akan tetapi masih ada kelemahannya.Secara umum kurikulum tahun 1994 ini memiliki beberapa kelemahan antara lain yaitu: 
a)    Garis-garis program pembelajaran diorganisasikan dalam mata pelajaran sesuai dengan disiplin keilmuan.
b)   Program pembelajaran diriumuskan dalam pokok-pokok bahasan yang berorienrtasi materi pengetahuan, dengan susunan yang kurang mendasarkan pada kebutuhan siswa dalam kehidupannya sehari-hari.
c)    Saratnya materi pembelajaran mendorong kegiatan pembelajaran menjadi proses manghafalkan kesimpulan hasil ilmuwan terdahulu bukan penguasaan kecakapan proses yang memungkinkan siswa mengumpulkan data, menari kesimpulan dan membuktikannya sendiri.

5.        Kurikukulim berbasis kompetensi
Pada tahun 2004, Pusat Kurikulum mengeluarkan dokumen kurikulum baru yang disebut Kurikulum Berbasis Kompetensi. Beberapa ciri penting dari Kurikulum Berbasis Kompetensi yang dikemukakan oleh Supriadi adalah: 
a)    Karena kurikulum ini dikembangkan berdasarkan kompetensi tertentu, maka kurikulum 2004 diberi nama Kurikulum Berbasis Kompetensi.
b)   Berpusat pada anak sebagai pengembang pengetahuan.
c)    Terdapat penekanan pada pengembangan kemampuan pemecahan masalah; kemampuan berpikir logis,kritis, erta penalaran dan komunikasi.
d)   Cakupan materi untuk SD meliputi: bilangan, geometri dan pengukuran, pengolahan data, pemecahan masalah, serta penalaran dan komunikasi.
e)    Cakupan materi untuk SLTP meliputi: bilangan, aljabar, geometri dan pengukuran, peluang dan statistika, pemecahan masalah, serta penalaran dan komunikasi.
f)    Cakupan materi untuk SMU meliputi aljabar,geometri dan pengukuran, trigonometri, peluang dan statistika, kalkulus, logika matematika, pemecahan masalah serta penalaran dan komunikasi.
g)   Kurikulum berbasis kompetensi ini secara garis besarnya mencakup tiga kompenen yaitu kompetensi dasar, materi pokok, dan indikator pencapaian hasil belajar.
h)   Kemampuan pemecahan masalah serta penalaran dan komunikasi bukan merupakan pokok bahasan tersendiri, melainkan harus dicapai melalui proses belajar dengan mengintegrasikan topik-topik tertentu yang sesuai.

Adapun karakteristik Kurikulum Berbasis Kompetensi menurut Mulyasa yaitu:
a)    Menekankan pada ketercapaian kompetensi siswa baik secara individual maupun klasikal
b)   Berorientasi pada hasil belajar dan keberagaman
c)    Menggunakan pendekatan dan metode yang bervariasi
d)   Sumber belajar bukan hanya guru tetapi juga sumber belajar lainnya yang memenuhi unsur edukatif
e)    Penilaian menekankan pada proses dan hasil belajar dalam upaya penguasaan dan pencapaian suatu kompetensi


6.        Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan
Sedangkan Supriadi mengemukakan ciri-ciri Kurikulum pendidikan matematika saat ini adalah: 
a)    Dikembangkan berdasarkan kompetensi tertentu.
b)   Berpusat pada anak sebagai pengembang pengetahuan.
c)    Terdapat penekanan pada pengembangkan kemampuan pemecahan masalah, kemampuan berpikir logis, kritis, dan kreatif serta kemampuan mengkomunikasikan matematika.
d)   Cakupan materi sekolah dasar meliputi: bilangan, geometri dan pengukuran, pengolahan data, pemecahan masalah, serta penalaran dan komunikasi.
e)    Cakupan materi untuk SLTP meliputi: bilangan, aljabar, geometri dan pengukuran, peluang dan statistika, pemecahan masalah, serta penalaran dan komunikasi
f)     Cakupan materi untuk SMU meliputi aljabar,geometri dan pengukuran, trigonometri, peluang dan statistika, kalkulus, logika matematika, pemecahan masalah serta penalaran dan komunikasi
g)    Kurikulum ini mencakup kompetensi dasar, materi poko dan indikator hasil pencapaian belajar
h)   Kemampuan pemecahan masalah serta penalaran dan komunikasi bukanmerupakan pokok bahasan tersendiri,melainkan harus dicapai melalui proses belajar dengan menintegrasikan topik-topik tertentu yang sesuai.






BAB III
KESIMPULAN

Dari definisi di atas dapat kita simpulkan bahwa :
kurikulum adalah suatu jarak yang harus ditempuh oleh pelari mulai dari garis start sampai dengan finishatau seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan , isi, dan bahan pelajaran serta cara yang di gunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu .
Dalam perkembangan kurikulum membutuhkan berbagai landasan pengembangan kurikulum, komponen pengembangan kurikulum, prinsip-prinsip pengembangan kurikulum dan Struktur kurikulum. Perkembangan kurikulum di Indonesia di mulai dari rencana pelajaran 1947 sampai dengan kurikulum tingkat satuan pendidikan (KTSP)  dan saat ini muncul kurikulum terbaru yaitu kurikulum 2013.

















DAFTAR PUSTAKA

Oemar Hamalik.2011.Kurikulum Dan Pembelajaran.PT Bumi Aksara: Jakarta.
Rusman. 2011.Manajemen Kurikulum.Rajawali Pers :Jakarta.
ruzirahmawati.blogspot.co.id/2012/04/perkembangan-kurikulum-matematika
Suparlan.2012.Tanya Jawab Pengembangan Kurikulum Dan Materi
Pembelajaran, PT Bumi Aksara: Jakarta.
Sumber : Buku Panduan Akademik Universitas Negeri Surabaya tahun 2010











[1].Suparlan, Tanya Jawab Pengembangan Kurikulum Dan Materi Pembelajaran, PT Bumi Aksara: Jakarta, 2012, hlm. 34
[2]Ibid.hlm 35
[3].Oemar Hamalik, Kurikulum Dan Pembelajaran,PT Bumi Aksara: Jakarta, 2011, halm.24.

[4]Sumber : Buku Panduan Akademik Universitas Negeri Surabaya tahun 2010
[5]Rusman. Manajemen Kurikulum,Rajawali Pers :Jakarta ,2011. Hlm. 17-20
[6]. Suparlan. Tanya jawab pengembangan kurikulum dan materi pembelajaran.PT Bumi Aksara : Jakarta. 2012. Halm.87.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

MANUSIA DAN KEBUTUHAN DOKTRIN AGAMA (METODE STUDY ISLAM)

BAB I PENDAHULUAN A.     Latar Belakang Masalah Manusia merupakan ciptaan Allah Swt yang diciptakan dari saripati tanah untuk menjadi makhluk yang paling sempurna yang memiliki berbagai kemampuan. Dalam kehidupan manusia butuh tuntutan dari agama   agar dapat hidup lebih baik. Kehadiran agama Islam yang di bawa Nabi Muhammad Saw,di yakini dapat menjamin terwujudnya kehidupan manusia   yang sejahtra lahir dan batin . Di dalam nya terdapat berbagai petunjuk tentang bagaimana seharusnya manusia itu menyikapi hidup dan kehidupan ini secara lebih bermakna dalam arti yang seluas luasnya. Manusia sebagai makhluk sempurna di antara makhluk-nakhluk lain mempunyai rasa keingin tahuan yang cukup besar. Rasa keingintahuan yang di miliki manusia di wujud kan dengan menggunakan kekuatan akal pikiran yang di milikinya.Namun di samping itu manusia memiliki kecenderungan untuk mencari sesuatu yang mampu menjawab segala pertanyaan yang ada dalam benaknya Ra...

Contoh RPP untuk Matakuliah Microteaching Matematika Menggunakan Model Snowball Throwing

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Satuan Pendidikan     : SMA Negeri 1 Bandar Lampung Mata Pelajaran           : Matematika Kelas/Semester           : XII/Ganjil Tahun Pelajaran        : 2017/2018 Alokasi Waktu            : 1 x 20 menit A.     Kompetensi Inti : 1.       Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya. 2.       Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli (toleransi, gotong royong), santun, percaya diri, dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan keberadaannya. 3.       Memahami dan menerapkan pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural) berdasarkan rasa ingin tahunya te...